Apa itu CPM? Rahasia di Balik Iklan Digital yang Efektif
CPM ini sering banget dipakai sama brand-brand yang pengen bikin iklan mereka dilihat sama sebanyak mungkin orang. Bukan buat bikin orang langsung beli produk, tapi lebih ke pengen orang sadar kalau produk mereka ada. Misalnya, pas kamu liat iklan sneakers keren dari brand baru, mungkin kamu nggak langsung beli, tapi sekarang kamu udah tahu ada brand itu. Itu tuh tujuan dari kampanye yang pakai model CPM! Yuk, kita bahas lebih detail dan dalam tentang CPM, kenapa penting banget buat brand, dan gimana cara kerjanya di dunia iklan digital yang serba canggih ini.
Apa Itu CPM?
CPM (Cost Per Thousand Impressions) adalah model iklan di mana pengiklan bayar setiap kali iklan mereka dilihat 1.000 kali. Kata "M" di CPM sebenarnya berasal dari bahasa Latin "mille," yang berarti seribu. Jadi, misalnya kalau CPM kamu Rp 20.000, berarti kamu akan bayar Rp 20.000 setiap kali iklan kamu ditampilkan 1.000 kali.
Bagaimana Cara Kerja CPM?
Setiap kali iklan kamu muncul di layar pengguna (baik di website, aplikasi, atau media sosial), itu disebut impression. Jadi, kalau iklan kamu dilihat, walaupun cuma sekilas atau pas orang lagi scroll, itu tetap dihitung sebagai satu impression. Nah, CPM ngitung biaya iklan berdasarkan seberapa sering iklan itu dilihat, bukan di-klik. Jadi, iklan kamu bisa aja dilihat 10.000 kali, tapi cuma 50 orang yang klik. Kamu tetap bayar untuk 10.000 kali impression itu.
Kapan CPM Cocok Digunakan?
Model CPM ini cocok banget buat kampanye yang fokus ke brand awareness, yaitu saat tujuan kamu cuma pengen orang lihat iklan kamu. Misalnya, kalau kamu brand baru yang pengen dikenal lebih luas, CPM bisa jadi cara yang efektif buat nge-broadcast produk kamu ke banyak orang. Jadi, CPM lebih fokus ke jumlah orang yang lihat iklan kamu daripada tindakan yang mereka lakukan setelah lihat iklan.
Cara Menghitung CPM
Perhitungan CPM itu sebenarnya gampang banget. Ini rumusnya:
Misalnya, kamu habisin Rp 1.000.000 buat kampanye iklan yang dapetin 50.000 impression. Maka, CPM kamu adalah:
Artinya, kamu bayar Rp 20.000 untuk setiap 1.000 kali iklan kamu dilihat.
Kelebihan CPM
- Cocok Buat Brand Awareness: CPM ideal buat perusahaan yang pengen ningkatin kesadaran merek. Kamu bisa nge-reach banyak orang tanpa harus fokus ke tindakan langsung, kayak klik atau pembelian.
- Lebih Terukur: Kamu bisa dengan mudah ngitung berapa banyak orang yang liat iklan kamu, jadi hasilnya lebih jelas kalau tujuannya memang buat ningkatin jangkauan.
- Murah: Biasanya, CPM bisa lebih murah dibandingkan model lain seperti CPC (Cost Per Click), apalagi kalau iklan kamu nggak terlalu fokus buat dapetin klik.
Kekurangan CPM
- Nggak Fokus ke Konversi: Kalau tujuan utama kamu adalah dapetin pembelian atau tindakan langsung dari pengguna, CPM mungkin bukan pilihan terbaik. Kamu bisa aja dapetin banyak impression, tapi nggak ada yang ngambil tindakan.
- Visibilitas Nggak Selalu Optimal: Meskipun iklan kamu ditampilkan 1.000 kali, nggak berarti semua orang bener-bener lihat iklan kamu. Bisa aja mereka scroll lewat iklan kamu tanpa ngeh.
- Sulit Dilacak ke ROI: CPM mungkin nggak langsung kasih hasil yang terukur dalam bentuk return on investment (ROI), terutama kalau kamu ngejar hasil jangka pendek kayak penjualan.
CPM vs CPC dan CPA
CPM vs CPC (Cost Per Click):
Kalau CPM ngitung biaya per 1.000 impression, CPC lebih fokus ke berapa kali orang nge-klik iklan kamu. Jadi, di model CPC, kamu cuma bayar kalau ada yang klik iklan kamu. Cocok buat kampanye yang tujuannya dapetin traffic ke website.CPM vs CPA (Cost Per Acquisition):
CPA adalah model iklan di mana kamu cuma bayar kalau pengguna ngelakuin tindakan tertentu, kayak pembelian atau pendaftaran. CPA lebih cocok kalau fokus kamu adalah konversi, bukan cuma impression.
Industri yang Umum Pakai CPM
- Branding: Perusahaan besar yang pengen dikenal luas biasanya pake CPM buat nge-reach audiens sebanyak mungkin.
- Media dan Hiburan: Misalnya, film, acara TV, atau musik yang lagi dipromosiin. CPM bisa dipake buat nge-boost trailer atau konten promosi mereka.
- E-Commerce: Buat e-commerce yang lagi promosi produk baru atau diskon besar-besaran, CPM bisa ngebantu nge-reach audiens lebih luas.
Platform yang Pakai CPM
- Google Ads (Display Ads): Google Ads nawarin CPM buat iklan display yang muncul di jaringan mitra mereka.
- Facebook Ads: Facebook juga sering pakai CPM buat kampanye yang fokus ke kesadaran merek.
- Instagram Ads: Sama kayak Facebook, Instagram juga punya CPM buat iklan yang targetnya lebih ke impression daripada klik.
- YouTube Ads: Iklan video di YouTube juga sering pake model CPM, terutama buat brand yang pengen iklan mereka ditonton oleh sebanyak mungkin orang.
Cara Mengoptimalkan CPM
- Target Audiens yang Tepat: Jangan sampai iklan kamu dilihat sama orang yang nggak sesuai target. Segmentasi audiens itu penting banget biar impression kamu efektif.
- Kualitas Iklan yang Menarik: Kalau iklan kamu kreatif dan eye-catching, orang bakal lebih tertarik buat liat lebih lama. Ini bisa ningkatin engagement, meskipun tujuan utama CPM bukan dapetin klik.
- Frekuensi yang Pas: Jangan sampe audiens kamu bosan karena iklan muncul terlalu sering (ad fatigue). Tapi juga jangan terlalu jarang, biar mereka nggak lupa sama produk kamu.
CPM adalah model periklanan yang cocok buat brand awareness dan jangkauan luas. Ini memberikan fleksibilitas buat brand yang pengen produknya dilihat sama banyak orang tanpa fokus ke konversi langsung. Tapi, buat dapetin hasil yang maksimal, penting banget buat ngatur audiens dengan tepat dan bikin iklan yang menarik.
#viral #trending #marketing #branding #digital #content #strategy #creative #growth #insight #influence #engagement #success #network #startup #business #inspire #focus #motivation #design #media #analytics #results #impact #future #vision
%20(700%20x%20462%20piksel)%20(81).jpg)
Belum ada Komentar untuk "Apa itu CPM? Rahasia di Balik Iklan Digital yang Efektif"
Posting Komentar